Ujian Nasional VS UKG
Hari ini Jum'at, 24 Mei 2013 diumumkan hasil ujian nasional tingkat SMA dan sederajat. Tadi pagi aku meliahat berita tentang hasil UN SMA di televisi. dilaporkan langsung oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Muh. Nuh. Dari laporan beliau aku jadi tau ada siswa dengan nilai terbaik yaitu Ni Kadek Vani dari Bali, dan 10 siswa lainnya mendapat peringkat 10 nasional juga dari Bali. Namun ada juga 24 SMA yang seluruh siswanya tidak lulus juga rata-rata nilai yang turun dari hasil UN tahun lalu. Lalu aku mulai berfikir tentang apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh kementrian Pendidikan dan Kebudayaan setelah mengetahui hasilnya seperti itu. Apakah Ujian Nasional ditiadakan tahun depan? atau paket soal dikembalikan menjadi 5 paket lagi atau bahkan 1 paket soal saja ? atau bahkan dibuat kebijakan baru lagi (jika menterinya ganti...).
Lalu aku juga sedang berfikir tentang UKG yang rencananya ddilaksanakan bulan Maret lalu ditunda jadi Bulan Mei, namun ketika daftar peserta sudah diumumkan beserta No dan tempat ujiannya eee.... lagi-lagi ditunda. sampai-sampai temanku yang akan melaksanakan UKG jadi stress karena selalu ditunda. Maklum dia sendirian menjalani UKG kali ini karena teman-teman yang lain sudah menjalaninya tahun 2012 lalu.
Seingatku ketika dulu dilaksanakan UKA ( untuk yang sertifikasi 2012 ) dan UKG ( untuk yang sudah sertifikasi dari tahun 2007 - 2011) sampai detik ini belum ada kebijakan yang signifikan untuk meninjau hasil yang sudah dicapai pada saat itu. Apakah akan seperti ini pendidikan kita dari tahun ke tahun, hanya jadi bahan percobaan ?. Aku akui memang Kemdikbud sedang berbenah untuk memperbaiki sistem yang ada dan itu tidak mungkin terealisasi dalam waktu singkat. Mulai dari pembenahan Dapodik sampai kualitas soal yang diujikan dalam UN maupun UKG. Jika aku membaca sistem pendidikan di luar negeri dari para penulis atau artikel rasanya sistem kita masih tertinggal jauh. Kabarnya di negeri seberang sudah tak ada Ujian Nasional. lalu kesejahteraan guru harus melebihi profesi lainnya karena itu guru di sana dengan mudah mengikuti program pendidikan untukguru karena memang mereka bisa melakukan itu dengan gaji dan tunjangan yang diberikan. Bahkan untuk mengadakan penelitian di luar negeri pun mereka sanggup. Wah...rasanya capek juga kalau harus membandingkan begini. Finally, aku hanya bisa berharap semoga dengan kebijakan-kebijakan baru yang diambil oleh Kemdikbud bisa membawa perubahan yang positif untuk kemajuan pendidikan di Indonesia dan semoga guru di Indonesia juga lebih termotifasi untuk memberikan yang terbaik tidak hanya mau menerima tunjangan Sertifikasi saja tapi juga diimbangi dengan pro aktif mengikuti perkembangan yang ada.
Sukses untuk guru Indonesia....
Lalu aku juga sedang berfikir tentang UKG yang rencananya ddilaksanakan bulan Maret lalu ditunda jadi Bulan Mei, namun ketika daftar peserta sudah diumumkan beserta No dan tempat ujiannya eee.... lagi-lagi ditunda. sampai-sampai temanku yang akan melaksanakan UKG jadi stress karena selalu ditunda. Maklum dia sendirian menjalani UKG kali ini karena teman-teman yang lain sudah menjalaninya tahun 2012 lalu.
Seingatku ketika dulu dilaksanakan UKA ( untuk yang sertifikasi 2012 ) dan UKG ( untuk yang sudah sertifikasi dari tahun 2007 - 2011) sampai detik ini belum ada kebijakan yang signifikan untuk meninjau hasil yang sudah dicapai pada saat itu. Apakah akan seperti ini pendidikan kita dari tahun ke tahun, hanya jadi bahan percobaan ?. Aku akui memang Kemdikbud sedang berbenah untuk memperbaiki sistem yang ada dan itu tidak mungkin terealisasi dalam waktu singkat. Mulai dari pembenahan Dapodik sampai kualitas soal yang diujikan dalam UN maupun UKG. Jika aku membaca sistem pendidikan di luar negeri dari para penulis atau artikel rasanya sistem kita masih tertinggal jauh. Kabarnya di negeri seberang sudah tak ada Ujian Nasional. lalu kesejahteraan guru harus melebihi profesi lainnya karena itu guru di sana dengan mudah mengikuti program pendidikan untukguru karena memang mereka bisa melakukan itu dengan gaji dan tunjangan yang diberikan. Bahkan untuk mengadakan penelitian di luar negeri pun mereka sanggup. Wah...rasanya capek juga kalau harus membandingkan begini. Finally, aku hanya bisa berharap semoga dengan kebijakan-kebijakan baru yang diambil oleh Kemdikbud bisa membawa perubahan yang positif untuk kemajuan pendidikan di Indonesia dan semoga guru di Indonesia juga lebih termotifasi untuk memberikan yang terbaik tidak hanya mau menerima tunjangan Sertifikasi saja tapi juga diimbangi dengan pro aktif mengikuti perkembangan yang ada.
Sukses untuk guru Indonesia....
Komentar
Posting Komentar